Cintaku
Berawal Dari Sahabatku
Aku punya teman, namanya Dwi. Dia anaknya baik juga asik. Aku mengenal
Dwi ketika aku duduk dibangku sekolah menengah pertama, itupun sewaktu kita
MOS. Wajahnya sangat polos, maklum juga dari masa SD ke masa SMP, bisa dibilang
dari pakaian merah putih lalu biru tua.Tidak menyangka sekarang kita sudah
duduk dikelas 1 SMA. Masa SMP bagiku
masa yang paling nyenengin, karena itu baru mengenal apa itu cinta, pacar,??Dan
juga patah hati. Selain itu juga mencari arti sahabat?Semenjak aku mengenal
Dwi, aku ngrasa nyaman juga nyambung diajak bicara. Akhirnya kita
sahabatan sampai sekarang. Tapi sayang, kita sekarang beda sekolah. Dulu kita sering jalan bareng dan juga
punya tempat buat kumpul bareng. Walaupun kita beda sekolah, persahabatan
kita tetap jalan. Semenjak kita beda sekolah, kita jadi jarang ketemu. Aku
sekarang di kos dan Dwi sahabatku sekolah didaerahku.
Hari-hari aku lewati tanpa Dwi, rasanya sangat berat. Karena sejak SMP
aku sama Dwi selalu sama-sama.. Dwi adalah sahabat yang paling aku sayangi,
karena sahabat sejati untuk selamanya. Aku masih ingat dengan sms Dwi, yang
isinya : “ Sahabat adalah lilin saat mata kehilangan sinar, sahabat sejati
adalah suara saat mulut tidak bisa berkata, sahabat menjadi tongkat saat kaki rapuh
berpijak, sahabat adalah hawa pengisi ruang hati yang sepi “.
Terkadang aku menginginkan
waktu untuk berputar lagi kebelakang, tapi itu tidak mungkin. Aku ingin
perbaiki kesalahanku waktu itu juga prestasiku.Selain itu, aku kangen pada
teman-teman SMP juga Dwi sahabat aku. Sekolah SMP itu selalu mengingatkan aku
pada sahabatku.
Setelah kujalani
6 bulan,akhirnya aku terbiasa tanpa Dwi, tetapi tekadang ku juga merindukan
saat-saat bersama dia.Dwi disekolahan yang baru sudah menemukan teman, sehingga
dia tidak kesepian. Begitupun aku.hmmmmmmttt…lamunanku hilang, ketika mendengar
bunyi hp..
Kring…kring ….
Kring…Langsung aku angkat…
“ Assalamualaikum…”
“ Walaikumsalam “..jawab Dwi.
“ Ada
apa, tumben kamu telpon aku, biasanya sms, lagi banyak pulsa ya ?” Tanyaku……
“ gag juga…..jawab Dwi…
“ terus apa, kangen berarti…he…he…he…”
“lumayan, habis kita jarang ketemu..”
“ Gimana sekolahnya lancar
khan?” Jangan lupa belajar ya, bentar lagi sudah semesteran!!...
“Alhamdulillah lancar..siip,pastilah
belajar…Kamu juga ya!!
“ yupz. Denger-denger udah dapat kecengan ? Tanyaku dengan nada
penasaran,.”
“ Ada dech,Kalau pulang aku
certain. Dah dulu ya”
“ iya……..”
Aku jadi penasaran dengan
cerita sahabatku. Ingin rasanya segera hari sabtu. Yang membuat aku penasaran
lagi, kata dia semalem aku pernah melihat cowok yang sekarang di sukai
sahabatku, apalagi kata dia cowok itu kakak kelas aku sama Dwi ketika SMP. Tapi
kayaknya aku juga belum kenal, karena kata Dwi ketika kita duduk kelas 1 SMP
dan cowok itu sudah kelas 3.
***
Akhirnya hari sabtu juga, pulang sekolah aku langsung siapin
barang-barang yang akan di bawa pulang, sebelumnya aku shalat dzuhur dulu. Aku
pulang cepat, dan aku relain berdiri
juga berdesakan di dalam bis. Hari
ini sangat melelahkan, tapi tak apalah, demi pingin tahu cerita sahabatku juga
sudah kangen sama orang rumah. Sampai rumah aku langsung mandi, shalat ashar
lalu kerumah Dwi.Rumahku dengan rumah Dwi, tidak begitu jauh. Tetapi
kita beda desa, desaku dengan desa Dwi bersebelahan. Tidak ada 15 menit sudah
berada di rumah Dwi. Ternyata Dwi
sudah menunggu diteras depan rumah dia. Dengan penuh penasaran aku bertanya
pada sahabatku.
“Gimana sudah jadian belum ? Anaknya yang mana ? katanya lewat sms
kemaren aku sudah pernah melihatnya .”Tanyaku dengan penasaran.”
“ Tanyanya satu-satu ya,
bingung ini jawabnya. Cha-cha sudah pernah liat, dia sering lewat depan
SMP kita kalau berangkat, malahan tiap hari lewatnya.”
“ Yang mana lupa aku, namanya sapa
?”
“ Namanya Adi….”
“ Dia anak IPA apa IPS ?”
“ Dia anak IPS.” Jawab Dwi dengan penuh kegembiraan …
“ Owh,, Aku kirain anak IPA.Dia pasti anaknya gokil?”
“ Sipz,,,,,,. Kayaknya kamu lagi seneng banget, why ?”
“ Iya pingin aja, tau gak cha,
aku sudah jadian sama Adi.”
“ Cepet banget ya, kemaren aku dengar baru dekat, malahan sekarang sudah jadian. Tapi gag
apa-apalah moga langgeng dech. Wah…tinggal aku nih yang jomblo.”
“ Sebenarnya kamu kok bisa
kenal Adi. Gimana ceritanya?”
“ Gini lho, kemaren waktu mid
semester tempat duduknya diacak, kelas 1 dudukny sama kelas 3. Aku tempatnya
sama Adi, malahan waktu ngerjain soal yang aku gag bisa, dia yang bantuin. Gitu
Cha-cha ceritanya.
“ Berarti kalian dekatnya lumayan lama, kamu cerita sama aku baru
kemarin. Aku cariin cowok dunk,
masak kamu gag kasihan sama aku?”Sambil bercanda.
“ gampanglah, O…Iya aku baru
ingat. Adi punya teman dekat, namanya Lana. Tapi aku belum kenal, Cuma
tahu orangnya. Anaknya tinggi kayaknya cocok buat kamu Cha. Tapi nanti aku
tanyain ma Adi dulu, Lana sudah punya cewek belum, Ok!!”
“ siip…makasih ya kamu emang sahabatku yang paling ngertiin.Thanks for you. Jadi tambah saiiank nuih
sama sahabatku yang satu ni.”
“ Jiah …. Gombal banget tuch Cha.”
“ Gag, aku saiiank sama kamu, karena kamu sahabat aku. Dan aku gag mau persahabatan kita hancur.So kita mesti jaga persahabatan ini ya
?”
“ Iya… Betul banget tuch Cha. Sahabat sejati selalu isi kekosongan hati, hilangkan duka dalam hati. Hadirmu
membawa bahagia, hadirkan senyum dan tawa. Sejukkan hati dan jiwa karena tulus
kasih saiianknya. Kaulah yang paling mengerti semua resah dihati. Seluruh
kekurangan diri. Kaulah yang paling paham. Kau selalu di sisi temani aku saat
sendiri. Persahabatan itu lebih indah dari apapun.”
“Pintar juga kamu buat puisi. Dah
mau magrib nih, aku pulang dulu ya, takut dimarahin ibuk. Pamitin sama ibuk ya,
aku buru-buru.”
“ya sudah pulang sana dan
hati-hati dijalan !”
***
Akhirnya sampai juga, capek
banget ku rebahkan tubuhku ditempat tidur. Dreet…Dret…Dreet….sms dari
Dwi..
“ Met petang sahabatku,sudah sampai rumah belum?Pastinya sudah khan?Kabar
bagus Lana belum punya cewek.
Langsung aku balas sms dari Dwi.
Bagus dumz kalau dia belum punya cewek masih ada kesempatan buat
aku.he….he….he..Tapi jangan minggu depan ya! Kita lagi tes akhir semester.”
***
Dua minggu sudah ujian akhir semester, karena sekolahku masukny
diselang-seling. Sekolah Dwi lebih duluan selesai daripada sekolahku. Tes semester sekitar awal Desember.Biasanya
setelah selesai semesteran diadain kelas mitting, kelas mitting itu iya gag
pelajaran. Dan buat ngisi kelas mitting diadain lomba. Contohnya :
Futsal, Estafet kelereng, basket juga sepak bola. Lomba-lomba itu antar kelas,
selama 5 hari. Karena tidak
pelajaran, aku memutuskan untuk pulang tiap hari ke rumah. Hari senin awal aku
dari rumah sendiri, dari rumah jam 07.00 wib, aku berangkat bersama temanku
yang sekolannya tidak jauh. Aku sampai di sekolahan jam 08.00 wib.
Sampai sekolahan absent ya sambil ngumpul sama teman-teman kelas X. Kalo gag
juga liat lomba futsal di lapangan basket. Jam 10.30 aku pulang, sebelumnya aku
mampir dulu ke kos, untuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pulang .
Sampai rumah jam 11.45an, aku rebahkan tubuhku ke tempat tidur habis capek
banget. Sambil menuggu sms dari Dwi, karena aku sudah berjanji akan
menjemputnya dan beli gado-gado yang terkenal enak didaerahku. Sekolah Dwi
pulangnya lebih siang, habis pakai absent siang.
Dreet,,,,Dreet,,,,Dreet,,,,,,,,
Syukulah Dwi sudah sms, setelah sekian lama aku menunggu sms dari dia…
“ siang sobat aku. Ni aku dah pulang , aku di depan gerbang sekolah.”
Langsung aku balas dengan singkat. “ Tunggu 15 menit, aku sampai!!”
Setelah sampai, aku sama Dwi langsung beli gado-gado yang terkenal enak
itu, tapi dibungkus. Diperjalanan pulang, kita ngobrol-ngobrol.
“ Gimana semesterannya kemarin ? Sulit-sulit gak ?” Tanyaku pada Dwi.
“ Lumayan sulit, aku aja
duduknya di depan guru jadi gag bisa nyontek teman. Kamu tahu gag Cha
aku duduknya sama sapa? Sama saiiank Adi. Jawab Dwi dengan nada penuh
kegembiraan..”
“ Lana yang mana, aku pingin tahu? Tanyaku pada Dwi
penuh penasaran .
Tiba-tiba Dwi berbicara agak keras di dekat telingaku. Itu Cha Lana, pakai jaket warna hijau.
“ Gag jelas wajahnya Lana karena kita nyepeda. Tapi kelihatanya dia
manies….”
“Hmmmt…Iya sudah besok kita nonton bola di lapangan
desa kamu. Karena kata Adi, besok
Lana maen bola,mau tanding sama anak kelas XI IPA. Tapi aku gag tahu IPA
berapa?Sekitar jam 4, besuk kalau mau jemput aku, kamu sms dulu ya Cha”
“ Siptz.Besuk
aku jemput dan sebelumnya aku sms dulu. Tapi pulang sekolah, aku jemput kamu,
tidak apa-apa khan ?”
“iya tidak apa-apa.”
Jawab Dwi.
Setelah sampai dirumah Dwi aku sama Dwi cuci tangan lalu makan gado-gado
itu dengan lahap. Rasanya seneng banget bias kumpul lagi. Aku sama Dwi sudah lama tidak membeli gado-gado
itu.
“ Enak banget ya gado-gadonya, aku pengen cepet-cepet besuk. Sudah gag
sabar ketemu Lana .”
“ Iya, kita sudah lama gag
makan gado-gado. Sabar… Besuk kamu juga akan tahu Lana.”
Selesai makan gado-gado, aku sama Dwi ngobrol-ngobrol di teras rumah.
Tidak terasa sudah jam 2 lebih. Aku mesti segera pulang, karena aku mesti
membersihkan rumah. Ibuku tidak ada dirumah. Ibu pergi selama 2 minggu ke Yogyakarta , itupun bukan untuk bersenang-senang. Tapi
ibuku lagi prajabatan , dan selama 2 minggu itu aku menggantikan pekerjaan Ibu
kecuali memasak. Aku tidak begitu bisa masak.
“ Dwi, aku mesti pulang, biasa aku mesti membersihkan semua pekerjaan,
karena besuk pagi tidak sempat untuk membersihkannya, besuk jam 4.30 aku jemput
buat nonton boloa. Sekalian biar ketemu mas Adi… He… He…”
“haiiah…. Kamu bias aja. Ya sudah cepet pulang….
***
Seperti biasa aku bangun jam 5, lalu shalat subuh, mandi dan siap-siap
masuk sekolah. Sebelum berangkat sekolah aku membeli sarapan ke rumah
tetanggaku. Aku berangkat jam 7, karena hari ini hari ke dua kelas mitting.
Sampai sekolah aku langsung ke kelas untuk absent dulu. Setelah absen hanya
ngumpul sambil ngobrol bareng temen. Obrolan itu sangat seru. Tapi saiiank
mesti berakhir. Karena kita mesti nonton futsal. Hari ini adalah kelas X.2 yang
maen. Kelas X.2 adalah kelasku.Aku menton futsal sama teman-teman
sekelasku,untuk memberi support.Tidak
menyangka,aku nonton futsal sudah lama.Kelasku kalah main futsalnya.Ttapi tidak
apa-apa yang penting sudah berpartisipasi.
“ sekarang jam berapa? Tanyaku.”
“ Jam 10.15 emang kenapa? Jawab salah satu temanku.
“ Tidak apa-apa. Aku hanya
segera ingin pulang, aku pulang dulu ya..”
“ siip.”
***
Sebelum pulang, aku ke kos dulu untuk mengambil seragam. Setelah sampai
di rumah aku istirahat, lalu aku membersihkan rumah sambil menunggu adik dan
ayahku. Adik belum pulang dari sekolah sedangkan ayahku belum pulang dari
kantor. Aku sudah kangen banget pada
ibu karena hampir seminggu tidak ketemu. Aku sekarang bisa merasakan gimana
rasanya kalau sudah tidak mempunyai ibu. Betapa sedihnya apabila
kehilangan seorang ibu. Sorenya aku langsung ke tempat Dwi. Aku panggil Dwi
dari luar.
“ Dwi…..Sudah siap belum ?”
“ iya bentar, masih ganti baju.”
Aku menunggu Dwi di teras rumah, di temani ibu Dwi. Ibunya sangat baik
juga asik. Kalau ngobrol itu sudah seperti teman sendiri. Tapi aku tetap
berusaha menggunaklan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan ibu Dwi.
“ Berangkat yuk…..!!!!”
“iya, lama banget sich Dwi, ngapain aja ? Pasti dandan yang cantik khan
bentar lagi mau ketemu pangeran Adi….He…He…”
Ibu Dwi hnaya tersenyum mendengar ledekanku pada Dwi. Sedangkan Dwi hanya
tersipu malu.
“ Bu…Pamit dulu Dwi mau ajak nonton bola.”
“ Iya, hati-hati dijalan, tidak usah kencang-kencang naik sepedanya !
Jawab ibu Dwi dengan bahasa yang halus.”
Aku dan Dwi langsung menuju lapangan , setiba dilapangan aku malah
bingung, karena tidak ada orang yang aku kenal. Kalau Dwi sih banyak, khan itu
semua anak-anak SMA Dwi . Pertandingan bola pun di mulai. Aku bertanya dalam
hatiku:” Yang mana Lana itu? Aku benar-benar penasaran.”
“Cha-cha ngalamunin apa?”
“ tidak ngalamun aku.”
“ Itu lho Lana yang pake baju juga celana hitam dan Lana yang pake baju
bernomor 15. Manis kan ?”
“ Iya lumayan, seperti yang kamu bilang anaknya tinggi juga pintar
bermain bola.”
“ Kamu mau aku kenalin ke dia ?”
“ Aku sich mau, sekalian buat tambah teman. Kayaknya dia baik. Nanti
kalau mau ketemuan aku ngajak kamu ya Dwi, Kamu mau khan ?”
Setelah setengah permainan, aku dan Dwi ke terminal. Karena aku dan Dwi
sama-sama disuruh membeli lauk untuk makan malam . Sepulang dari terminal aku
mengantar Dwi ke rumahnya. Aku tidak mampir ke rumah Dwi. Aku langsung pulang.
Malamnya aku bingung mau ngapaen, aku jadi teringat dengan buku diaryku. Sudah
lama aku tak mengisinya .
Dear Deary
Hari ini sangat melelahkan, tapi ada
senangnya juga. Karena hari ini aku bisa jalan dengan sahabatku. Walaupun tidak
lama, selain itu aku juga sudah ketemu sama orang yang membuat penasaran.Dia
namanya Lana, kalau dilihat dari orangnya, dia baik, manis, dan juga tinggi.
Lana punya hobby bermain bola.aku tidak terlalu berharap pada Lana karena aku
belum mengenalnya. Aku juga pengen mengenal Lana buat tambah teman.
Hmmmmtmmmmt…..bentar lagi liburan semester tiba, enaknya kemana ya????
Jadi bingung kalau bahas soal
liburan,,Diary…..Kamu adalah sahabat yang terpercaya, walaupun kamu hanya
sebuah buku aku sangat menyayangimu. Karena setiap aku punya masalah aku selalu
cerita padamu dan kamu yang selalu mendengarkan ceritaku.Entah cerita bahagia
maupun sedih.
***
Semenjak aku mengetahui Lana, Dwi, dan Adi berusaha mendekatkan aku
dengan Lana. Adi dan Dwi begitu semangat, karena mereka semua ingin kita bisa
main bersama. Hari itu adalah hari Rabu, seperti biasa aku berangkat dari rumah
jam 07.00 wib. Aku duduk didekat jendela, sambil menikmati suasana pagi ini
sangat cerah, mentari mengeluarkan kilau sinarnya membut hari ini semakin
indah. Ya,,,, Allah sungguh agungnya kebesaranmu. Tiada yang bisa membuat hari
ini semakin indah, kecuali diriMu. Terima kasih ya Allah engkau masih
memberikan izin aku untuk menghirup udara pagi ini. Lamunan hilang ketika
terasa getaran didalam saku. Ternyata ada sms dari Dwi. Langsung aku buka sms
dari Dwi.
“ Pagi sahabatku,,,,,,Ini nomerbya Lana 085726xxxxxx “
Aku coba untuk miskol nomer itu, ternyata nyambung. Aku pun mencoba
memberanikan diri untuk sms.
“apa bener ini nomor hp Lana ?”
“ iya,,,, benar. Maaf ini cp ?”
Lewat sms itu kita banyak cerita banyak, walupun Lana belum tahu aku.
Tentang acara sekolah, juga semesteran kemarin. Smssan aku dan Lana berakhir
karena aku pusing kalu lama-lama ngetik sms. Sesampai disekolah seperti biasa
aku bergabung dengan teman-temanku . Ya…saling cerita, juga curhat tentang
pengalaman. Ceritanya terputus karena aku dan teman-temanku akan nonton futsal
juga estafed kelereng. Tidak terasa sudah pukul 11.00, aku dan teman-temanku
pulang. Tapi beda arah.Aku pulang sendirian, dibus aku tidur sampai 3 terminal
bus terlewati. Aku terbangun ditengah-tengah perjalanan . Sesampai rumah aku
ganti baju, cuci tangan lalu makan .Sambil smsan dengan Lana, semenjak dikasih
nomer Dwi aku dan Lana sering smsan. Karena Lana penasaran dia mengajak aku
ketemu
***
Aku dan Lana bertemu didekat lapangan, Aku mengajak Dwi menuju lapangan,
yaitu ditempat aku tahu Lana pertama kali . Begitupun Lana mengajak
temannya.Disitu Lana bisa tahu Aku. Setelah pertemuan itu aku Aku dengan Lana
semakin dekat. Kita jadi sering ketemu, kita ketemuan sewaktu aku menjemput
Dwi. Hari Jumat, aku jemput Dwi disekolah. Sebelumnya aku menunggu sms dari
Dwi, setelah aku mendapat sms dari Dwi, aku langsung menuju ke sekolahan Dwi.
Dwi bilang menungguku di depan SMA. Tetapi sampai disana tidak ada, wajahku
panik juga bingung. Mana tidak ada orang yang aku kenal. Ada cowok disitu, aku beranikan diri untuk bertanya,
kalu dilihat dia anak kelas XII.
“ Maaf Kak mau Tanya anak kelas X.5 sudah pulang belum ?”
“ Aku tidak tahu mbak, sebentar aku liat dulu kelasnya, jawab cowok itu.”
Aku pun menunggu sekitar 5 menit, akhirnya cowok itu datang. Dia memberi
tahu bahwa kelasnya kosong dan pastinya sudah pulang semua. Aku mengucapkan
terima kasih kepada cowok itu, karena dia sudah membantuku mencari Dwi. Aku
bingung mesti kemana mencari Dwi dimana, apalagi tidak ada pulsa untuk sms dia.
Aku duduk di halaman sekolah Dwi, sambil melihat hp ku kalau ada sms dari Dwi.
Sekitar 10 menit aku menungunya. Adi dan Lana menghampiriku dengan sepeda
vespanya.
“ Ada
apa kesini ?” Tanya Lana
“ Jemput Dwi, tapi malahan Dia tidak ada, Huft.”
“ Iya,,,,, Jawabku.”
Aku tinggal sama Lana di halaman sekolah, karena Adi baru mencari Dwi ke
kelasnya. Aku dengan Lana malahan cerita tentang sekolah, juga kesibukan kita.
“ Tahu tidak, tadi itu Dwi sms aku dan bilang kalau aku suruh jemput di
gerbang, tapi sampai disini malahan tidak ada. Sebel banget khan ?”
“ Lana hanya tersenyum mendengar ocehan karena kekesalanku pada Dwi.”
“Kalian tunggu sini aja,aku coba cari ke kantin!Perintah Adi.”
Adi lumayan lama juga mencari Dwi, jadi aku bisa cerita lama dengan Lana.
Aku seneng banget bisa dekat dengan Lana. Ternyata seru, walaupun kalau lewat
sms dia jutek. Baru kali ini aku melihat Lana kelihatan lebih ganteng, yaitu
ketika Lana memakai baju pramuka, ujarku dalam hati.
“ Cha,,,,kenapa diam ?”
“ Iya,,,maaf.”
“ Ngalamunin iya, emangnya ngalamunin apa ?”
“ Nggak kok.”
Tidak lama kemudian Adi datang. Hasilnya nol, yaitu Adi tidak ketemu Dwi.
Lalu ada sms Dwi. Tenyata Dwi sudah ada ditempat menunggu angkutan. Aku, Lana,
dan Adi langsung menuju ke tempat itu.
“ Pulang yuk…ajakku pada Dwi !”
“ Iya…maaf Cha tadi Aku sudah jalan kesini. Karena disekolah tidak ada
temannya, aku tadi bareng temanku.”
“ Tidak apa-apa, untung ada Adi juga Lana.”
Aku, Dwi, Lana, dan Adi pulang bersama karena Lana dan Adi ingin ketempat
Dwi. Dirumah Dwi sekitar 1 jam lebih, kita cerita-cerita tentang semesteran
kemarin.
“ Sudah jam 11 lho, kalian tidak sholat Jumat ? Khan wajib ? Tanya Dwi…
“ iya.. ini juga shalat Jum’at, di masjid dekatnya Alfi. Tidak jauh dari
sini. Apalagi tadi anak-anak pada ngumpul.”
“ siipz..Ya sudah kita pulang sekarang .”
Iya, walaupun hati ini rasanya masih kangen. Aku dan Dwi mengantarkan
Lana dan Adi sampai depan rumah. Setelah Lana dan Adi pulang. Akupun juga
pulang.
Dear deary
Hari ini aku senang banget. Aku ketemu
sama orang yang aku kangenin. Apa mungkin itu cinta atau kagum ? Dia begitu
manies. Apalagi Dia anaknya tinggi juga punya hobby bermain bola.hmmmt,,,Apa
mungkin Aku bisa memilikinya????haddehh…Cuma mimpi mungkin…
Berteman mungkin lebih baikk…Toh…juga
baru kenal.Kapand yag bisa liad dia main bola age???
***
Hari Sabtu adalah hari penerimaan raport. Aku bangun pagi, Aku
membereskan semua pekerjaan rumah. Kecuali memasak, jam 7 kurang Aku
mengantarkan adek untuk pergi ke sekolah. Aku langsung pulang setelah
mengantarkan adek. Jam 8 lebih aku dan Ayah berangkat menuju sekolah adek,
yaitu untuk menmgambil raport adek. Disana aku bertemu dengan guru-guru SMP
juga teman-teman SMP. Selesai mengambil raport adek, Aku langsung menuju
sekolahku yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Itupun juga untuk mengambil raport.
***
Liburan semester pun tiba. Aku dengan adek hanya pergi ke rumah nenek dan
main-main ke rumah teman yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Satu minggu lebih
aku Aku tidak ketemu Lana juga smsan. Selain itu aku juga lama tidak ketempat
Dwi. Tapi apadaya, Aku hanya bisa cerita tentang kelu kesahku pada sahabatku.
Liburan kali ini sangat menyenangkan. Waktu itu ketika aku libuian di tempat
saudara. Aku cerita pada sepupuku tentang semua itu. Tapi Aku tidak percaya
karena hanya lewat sms.
“kalau mbak emang saying lebih baik diterima dari pada
nyesel,”
“ Iya,,dek tetapi Aku tidak percaya karena hanya lewat sms. jawabKu.”
“ lagi pula Lana ganteng, apalagi pemain bola.Jawab
sepupuku.”
Aku dan lana ketemuan di halaman depan sekolah. Aku dan Dwi menuju
halaman sekolah, tetapi Lana tidak ada. Akhirnya Aku mencari Lana di lapangan
basket, tidak tahunya Dia baru main futsal dengan teman-temannya. Padahal Lana
menyuruhku ke sekolah jam 8.30, malahan suruh menunggu Dia bermain futsal. Jam
9.30 futsalnya sudah selesai, Lana lalu ganti baju. Setelah itu Lana bicara
langsung padaKu.Hari itu Aku sangat bahagia. Tapi aku sangat kasihan pada
sahabatku karena hubungan Dia dengan Adi baru ada masalah. Aku cerita pada
Lana, Aku dan Lana meninggalkan Dwi diparkiran atas. Tetapi Dwi tidak
sendirian, Dwi ditemani temannya Lana. Aku dan Lana ketempat Adi, Aku dan Lana
bermaksud membantu mereka ketemu, agar masalah cepat selesai. Aku dan Lana
berhutang budi pada mereka, karena berkat mereka Aku dan Lana bisa kenal juga
jadian.
“ Adi,,, Kamu menyusul Aku sama lana ke sekolah ya…!”
“ Aku masih perbaiki vespaKU, jawab Adi.”
“ Kamu di tuggu Dwi di sekolah, kamu ke sekolah ya !”
“iya,, tetapi Aku perbaiki vespaku dulu.Jawab Adi.”
Aku dan Lana berpamitan pada Adi untuk pulang. Aku dan Lana kembali
menuju sekolah.
“ Dwi sebenarnya kamu ada masalah apa dengan Adi ?
tanyaku.”
“ Aku sendiri tidak tahu jam erapa, Dia masih perbaiki sepeda vespanya.”
“ Iya,, jawab Dwi.”
Aku, Dwi, Lana dan juga teman-teman Lana cerita-cerita, juga saling
bercanda. Mereka sangat seru juga tidak sombong. Aku juga merasa nyaman didekat
mereka. Mereka baik padaKu, walaupun baru mengenalKu. Dari Lana aku mendapat
teman-teman baru, yang karateristiknya sangat berbeda-beda. Tidak lama kemudian
Adi dating.. Sepertinya Adi baru ada masalah dengan Dwi. Aku dan Lana langsung
mengingatkan Dwi ke dekat perpustakaan.
“ Adi…Sebenarnya ada masalah apa ? Tanya Lana.
Adi hanya menggelengkan kepala
dengan wajah yang tidak untuk dipandang.
“ Cha…Giman ? bisik Lana ditelinga KU.
Adi meninggalkan Dwi.
“ Dwi…sabar iya mungkin Adi lagi emosi dan sikap Dia jangan dimasukin
pada hati,Ok!”
“Iya..Aku khan berusaha sabar Cha…jawab Dwi.”
“ Air matanya dihapus ya..”
“iya,,,,jawab Dwi dengan nada yang lesu
Semenjak ada masalah yang tidak jelas itu, Dwimulaijauh dari Adi, tetapi
tidak putus sampai sekarang.Padahal hari itu Aku dan Lana lagi senang-enangnya.
Aku yakin Dwi bisa jalani semua itu.
Dear Diary
Hari ini aku sebenarnya senang banget,
Aku bias dekat dengan Lana, dan juga hari ini Aku sudah jadian sama Lana.
Tapi Aku juga sedih, karena Aku kasihan pada
sahabatKu.
Dia baru ada masalah dengan Adi .Apalagi Dia tadi
meneteskan Air mata.Aku jadi tidak tega melihatnya.
Perjalanan cinta yang sangat banyak
rintangan, mungkin sahabatKu belum temukan cita sejati.
Aku yakin cinta sejati itu ada.
Tapi persahabatan itu lebih penting dari pada
cinta.
Tidak ada mantan teman, adanya mantan pacar.
***
Semakin bertambah hari hubungan Aku dengan Lana semakin dekat. Kita
sering maen barreng, itupun kita main di sekolahan Lana.Menunggu Lana futsal
juga menunggu Dwi basket. Tidak menyangka hubunganku dengan Lana sudah 1 bulan.
Aku juga ingat tanggal 30 Januari, Lana ulang tahun yang ke- 17. Aku membelikan
kado untuk Lana.Aku hanya membelikan Lana baju, sebenarrnya Dwi tidak setuju
Aku membelikan Lana baju, Adik keponakan Aku mempunyai pendapat yang sama, tapi
sudah terrlanjur
Tanggal 30 Januari bertepatan hari Jumat, Aku sebenarnya mau pulang tapi
nanggung. Maklum aja Aku anak kost. Aku memberi ucapan lewat sms, itupun aku
memberikan ucapan sudah jam 5 pagi, padahal rencana jam 00.00. Tapi meleset
dari rencana.
Waktu telah membawa
langkahMu ke sesuatu masa yang baru
Sesuatu yang indah terrukir
dalam duniaMu
Bendera kedewasaan di atas
megahnya langit biru
Seiring do’a ingin Aku
ucapkan HAPPY BRITHDAY
Semoga keindahan dan
kesuksesan senantiasa mengiri harri-harimu
Aku hanya berharap Kau bias
melalui dengan senyum termanisMu
Janganlah membuat orang
berhenti membanggakanMU
Jadilah yang terbaik,
termanis, dan terindah
Aku ucapkan happy birthday
Semoga panjang umur dan
selalu sehat
pastinya tambah pinter juga
ganteng
Lana pun membalas sms aku. Kamu tidak perlu pulang, lagi pula besuk sudah
hari Sabtu.
***
Hari Sabtu pun tiba, aku pulang dari sekolahlau shalat dan mempersiapkan
barang-barang yang akan aku bawa pulang. Aku pulang bersama-sama teman kost.
Aku ingin segera sampai rumah, karena ingin bertemu dengan Lana, untuk
memberikan kado. Walaupun sudah terlambat sehari.Sampai rumah langsung
persiapan untuk ketemu Lana.Aku dan Dwi pergi ke toko untuk membelikan Lana
kue. Diperjalanan aku bertemu dengan Lana.Padahal Dia sudah aku suruh berhenti,
tetapi setelah aku keluar dari toko Lana sudah tidak ada.
Akhirnya Aku dan Dwi kerumah Lana yaitu untuk mengantarkan kado, tetapi
kita hanya dijalan dekat rumah Lana.Aku mengirim sms kepada temannya Lana, tapi
hpnya Lana tidak aktif.Sekitar 15 menit aku menunggu teman Lana, tetapi tidak datang-datang.Aku dan Dwi
meninggalkan tempat itu dan memutuskan pergi ketempat biasa sewaktu kita SMP
dulu.Sebenarnya Aku berniat untuk menitipkan kado itu pada teman Lana. Teman
Lana memberikan saran padaku lebih baik kado itu aku berikan pada Lana sendiri.
Sepulang dari tempat itu entah apa yang ada difikiran aku, sampai-sampai
aku tidak konsentrasi pada jalan.Aku kecelakaan dengan Dwi.Luka Dwi lebih parah
daripada Aku, selain kita sama-sama tidak pake helm.Lampu sepeda motor pecah.
Kuenya dan kado juga rusak, selain itu Aku dan Dwi banyak luka pada tangan dan
kaki, Dwi sampai 1 minggu tidak bisa makan.Aku merasa bersalah, karena semua
itu gara-gara Aku. Aku harus melibatkan sahabatku pada kecelakaan ini.
Sampai rumah aku dimarahi bapak juga ibu. Aku benar-benar menyesal,
padahal sebelumnya ibu sudah mengingatkan aku, tetapi tidak Aku hiraukan. Dwi menutupi
kecelakaan itu begitupun Aku. Dwi bilang pada ibunya kalau jatuh ketika basket,
sedangkan Aku bilang sewaktu jatuh hanya sendiri.Malam ini benar-benar-benar
bingung,Aku meluapkan penyesalan itu pada buku diary yang selalu setia
mendengarkan ceritaku.
Dear deary
Hari ini aku benar-benar sial…..sial
banget buat Aku.Huft….Pingin nangis.Aku kecelakaan dan membuat luka
sahabatku.Aku benar-benar menyesal, Aku juga menyesal menghiraukan perkataan
ibuku. Sebenarnya Aku hanya ingin mengantarkan kado buat Lana. Tetapi Lana
pergi meninggalkanku.Padahal aku sudah menyuruhnya untuk menunggu. Aku
benar-benar kecewa, fikiranku benar-benar kacau.Tanggal 31 januari 2009
benar-benar sial…pokoknya sial….sial banget..huft..huft..
Ya ,,,,,,, Allah
Maafkan kesalahanku yang telah menghiraukan
perkataan
Ibuku…….( ^_^ ),,,hu……..hu…hu…….
Dan juga melibatkan sahabatku…
Padahal semua itu Aku lakukan buat
Lana. Lana kenapa kamu berubah padaku ? Aku punya salah apa ? Apa karena waktu
ulang tahun Aku tidak pulang ? Aku bertanya pada diriku sendiri.
***
Minggu ini membantui membersihkan rumah. Aku membersihkan rumah bersama
adikKu.Karena ibuKu pergi kuliah.FikirranKu benar-benar kacau. Stelah
pekerjaanKU selesai, Akupun mandi. Tidak lam akemudian adek keponakanKu datang
juga bulekKu.Mereka beniat hanya bermain ke rumahKu, karena sudah lama tidak
main kesini.
“ cha…kaki kamu kenapa ? Tanya Bulekku”
“ kemarin kecelakaan bulek, di dekat tempatku berkumpul dengan teman-temanku.
jawabku
“ Makanaya lain kali hati-hati “
“ iya….bulek….
Mereka terkejut ketika Aku kecelakaan. Aku bercanda-canda dengan adek
keponakanku.Apalagi adik keponakan Aku itu cowok.Aku jadi teringat dengan Lana.
Aku langsung
menelepon Lana dan menyuruhnya untuk ke tempat Dwi mengambil kado pemberianku.
Walaupun sudah rusak karena kecelakaan kemarin.Akupun sms Lana:
“ Maaf Lana mungkin hubungan ini kita akhiri saja.”
Lana tidak membalas sms dariku.Dia langsung ketempat Dwi untuk mengambil
kado dariku juga kuenya.Tapi sayang kuenya rusak. Lana cerita semua pada
Dwi.Lana sempat menangis dihadapan sahabatku.Dwi bingung, dia menyuruh Aku untuk
menelepon Dwi. Akupun langsung menelepon Dwi, Dwi memarahiKu karena ku putusin
Lana.
“ Cha…..kamu tidak kasihan Lana ? Aku bingung dia nangis, kamu masih
sayang khan ?
“ Ya sudah Aku aku akan bicara sama Lana.”
Dwi memberikan hpnya pada Lana.Tetapi Lana hanya diam. Dia bicara saja
tidak sampai.Hpnya langsung diberikan pada Dwi.“ Dwi….Kuenya
sudah kamu kasih pada Lana, walaupun rusak ? tanyaku.”
“ Sudah Cha….Sudahku kasih plastik juga. Lana akan ke situ bentar lagi.”
“ Bilang kepada Lana….Aku tidak jadi putusin Lana .”
“ iya…..”
Hpnya langsung Aku matikan. Aku tidak enak dengan keponakanKu. Tidak
begitu lama, Lana datang. Dia suruh Aku masuk.Lana hanya terdiam.Aku memulai
untuk berbicara duluan.
“ Lana maafkan Aku, Aku tidak bermaksud untuk mutusin kamu.Lana kamu mau
maafin Aku tidak ?
“ Tapi kenapa Cha….tadi kamu bilang kayak gitu ? Tanya
Lana.”
Aku memegang tangan Lana.Lana maafin Aku.Aku janji tidak akan
meninggalkan juga putusin kamu.Lana langsung melepaskan tanganku.Mungkin dia
masih marah.Dia juga sempat meneteskan air mata begitupun Aku. Lana jelasin
semuanya kepadaku.
Semenjak itu hubunganku dengan Lana semakin memburuk.Dia jarang memberi
kabar,hampir tidak pernah.Aku digantungkan sama Lana sekitar dua bulan.Aku
mencoba bersabar dan bertahan.Hingga suatu ketika,Lana memutus diriku.Cinta
memang tidak harus memiliki.Dan ini adalah jalan terbaik untuk diriku dan Lana.
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar