Jumat, 26 Oktober 2012

CERPEN


Cintaku Berawal Dari Sahabatku

Aku punya teman, namanya Dwi. Dia anaknya baik juga asik. Aku mengenal Dwi ketika aku duduk dibangku sekolah menengah pertama, itupun sewaktu kita MOS. Wajahnya sangat polos, maklum juga dari masa SD ke masa SMP, bisa dibilang dari pakaian merah putih lalu biru tua.Tidak menyangka sekarang kita sudah duduk dikelas 1 SMA. Masa SMP bagiku masa yang paling nyenengin, karena itu baru mengenal apa itu cinta, pacar,??Dan juga patah hati. Selain itu juga mencari arti sahabat?Semenjak aku mengenal Dwi, aku ngrasa nyaman juga nyambung diajak bicara. Akhirnya kita sahabatan sampai sekarang. Tapi sayang, kita sekarang beda sekolah. Dulu kita sering jalan bareng dan juga punya tempat buat kumpul bareng. Walaupun kita beda sekolah, persahabatan kita tetap jalan. Semenjak kita beda sekolah, kita jadi jarang ketemu. Aku sekarang di kos dan Dwi sahabatku sekolah didaerahku.
Hari-hari aku lewati tanpa Dwi, rasanya sangat berat. Karena sejak SMP aku sama Dwi selalu sama-sama.. Dwi adalah sahabat yang paling aku sayangi, karena sahabat sejati untuk selamanya. Aku masih ingat dengan sms Dwi, yang isinya : “ Sahabat adalah lilin saat mata kehilangan sinar, sahabat sejati adalah suara saat mulut tidak bisa berkata, sahabat menjadi tongkat saat kaki rapuh berpijak, sahabat adalah hawa pengisi ruang hati yang sepi “.
Terkadang aku menginginkan waktu untuk berputar lagi kebelakang, tapi itu tidak mungkin. Aku ingin perbaiki kesalahanku waktu itu juga prestasiku.Selain itu, aku kangen pada teman-teman SMP juga Dwi sahabat aku. Sekolah SMP itu selalu mengingatkan aku pada sahabatku.

Setelah kujalani 6 bulan,akhirnya aku terbiasa tanpa Dwi, tetapi tekadang ku juga merindukan saat-saat bersama dia.Dwi disekolahan yang baru sudah menemukan teman, sehingga dia tidak kesepian. Begitupun aku.hmmmmmmttt…lamunanku hilang, ketika mendengar bunyi hp..
Kring…kring …. Kring…Langsung aku angkat…
“ Assalamualaikum…”
“ Walaikumsalam “..jawab Dwi.
Ada apa, tumben kamu telpon aku, biasanya sms, lagi banyak pulsa ya ?” Tanyaku……
“ gag juga…..jawab Dwi…
“ terus apa, kangen berarti…he…he…he…”
“lumayan, habis kita jarang ketemu..”
“ Gimana sekolahnya lancar khan?” Jangan lupa belajar ya, bentar lagi sudah semesteran!!...
“Alhamdulillah lancar..siip,pastilah belajar…Kamu juga ya!!
“ yupz. Denger-denger udah dapat kecengan ? Tanyaku dengan nada
penasaran,.”
“ Ada dech,Kalau pulang aku certain. Dah dulu ya”
“ iya……..”
Aku jadi penasaran dengan cerita sahabatku. Ingin rasanya segera hari sabtu. Yang membuat aku penasaran lagi, kata dia semalem aku pernah melihat cowok yang sekarang di sukai sahabatku, apalagi kata dia cowok itu kakak kelas aku sama Dwi ketika SMP. Tapi kayaknya aku juga belum kenal, karena kata Dwi ketika kita duduk kelas 1 SMP dan cowok itu sudah kelas 3.

***
Akhirnya hari sabtu juga, pulang sekolah aku langsung siapin barang-barang yang akan di bawa pulang, sebelumnya aku shalat dzuhur dulu. Aku pulang cepat,  dan aku relain berdiri juga berdesakan di dalam bis. Hari ini sangat melelahkan, tapi tak apalah, demi pingin tahu cerita sahabatku juga sudah kangen sama orang rumah. Sampai rumah aku langsung mandi, shalat ashar lalu kerumah Dwi.Rumahku dengan rumah Dwi, tidak begitu jauh. Tetapi kita beda desa, desaku dengan desa Dwi bersebelahan. Tidak ada 15 menit sudah berada di rumah Dwi. Ternyata Dwi sudah menunggu diteras depan rumah dia. Dengan penuh penasaran aku bertanya pada sahabatku.
“Gimana sudah jadian belum ? Anaknya yang mana ? katanya lewat sms kemaren aku sudah pernah melihatnya .”Tanyaku dengan penasaran.”
“ Tanyanya satu-satu ya, bingung ini jawabnya. Cha-cha sudah pernah liat, dia sering lewat depan SMP kita kalau berangkat, malahan tiap hari lewatnya.”
“ Yang mana lupa aku,  namanya sapa ?”
“ Namanya Adi….”
“ Dia anak IPA apa IPS ?”
“ Dia anak IPS.” Jawab Dwi dengan penuh kegembiraan …
“ Owh,, Aku kirain anak IPA.Dia pasti anaknya gokil?”
“ Sipz,,,,,,. Kayaknya kamu lagi seneng banget, why ?”
“ Iya pingin aja, tau gak cha, aku sudah jadian sama Adi.”
“ Cepet banget ya, kemaren aku dengar baru dekat,  malahan sekarang sudah jadian. Tapi gag apa-apalah moga langgeng dech. Wah…tinggal aku nih yang jomblo.”
“ Sebenarnya kamu kok bisa kenal Adi. Gimana ceritanya?”
“ Gini lho, kemaren waktu mid semester tempat duduknya diacak, kelas 1 dudukny sama kelas 3. Aku tempatnya sama Adi, malahan waktu ngerjain soal yang aku gag bisa, dia yang bantuin. Gitu Cha-cha ceritanya.
“ Berarti kalian dekatnya lumayan lama, kamu cerita sama aku baru kemarin. Aku cariin cowok dunk, masak kamu gag kasihan sama aku?”Sambil bercanda.
“ gampanglah, O…Iya aku baru ingat. Adi punya teman dekat, namanya Lana. Tapi aku belum kenal, Cuma tahu orangnya. Anaknya tinggi kayaknya cocok buat kamu Cha. Tapi nanti aku tanyain ma Adi dulu, Lana sudah punya cewek belum, Ok!!”
“ siip…makasih ya kamu emang sahabatku yang paling ngertiin.Thanks for you. Jadi tambah saiiank nuih sama sahabatku yang satu ni.”
“ Jiah …. Gombal banget tuch Cha.”
“ Gag, aku saiiank sama kamu, karena kamu sahabat aku. Dan aku gag mau persahabatan kita hancur.So kita mesti jaga persahabatan ini ya ?”
“ Iya… Betul banget tuch Cha. Sahabat sejati selalu isi kekosongan hati, hilangkan duka dalam hati. Hadirmu membawa bahagia, hadirkan senyum dan tawa. Sejukkan hati dan jiwa karena tulus kasih saiianknya. Kaulah yang paling mengerti semua resah dihati. Seluruh kekurangan diri. Kaulah yang paling paham. Kau selalu di sisi temani aku saat sendiri. Persahabatan itu lebih indah dari apapun.”
“Pintar juga kamu buat puisi. Dah mau magrib nih, aku pulang dulu ya, takut dimarahin ibuk. Pamitin sama ibuk ya, aku buru-buru.”
“ya sudah pulang sana dan hati-hati dijalan !”

***
Akhirnya sampai juga, capek banget ku rebahkan tubuhku ditempat tidur. Dreet…Dret…Dreet….sms dari Dwi..
“ Met petang sahabatku,sudah sampai rumah belum?Pastinya sudah khan?Kabar bagus Lana belum punya cewek.
Langsung aku balas sms dari Dwi.
Bagus dumz kalau dia belum punya cewek masih ada kesempatan buat aku.he….he….he..Tapi jangan minggu depan ya! Kita lagi tes akhir semester.”

***
Dua minggu sudah ujian akhir semester, karena sekolahku masukny diselang-seling. Sekolah Dwi lebih duluan selesai daripada sekolahku. Tes semester sekitar awal Desember.Biasanya setelah selesai semesteran diadain kelas mitting, kelas mitting itu iya gag pelajaran. Dan buat ngisi kelas mitting diadain lomba. Contohnya : Futsal, Estafet kelereng, basket juga sepak bola. Lomba-lomba itu antar kelas, selama 5 hari. Karena tidak pelajaran, aku memutuskan untuk pulang tiap hari ke rumah. Hari senin awal aku dari rumah sendiri, dari rumah jam 07.00 wib, aku berangkat bersama temanku yang sekolannya tidak jauh. Aku sampai di sekolahan jam 08.00 wib. Sampai sekolahan absent ya sambil ngumpul sama teman-teman kelas X. Kalo gag juga liat lomba futsal di lapangan basket. Jam 10.30 aku pulang, sebelumnya aku mampir dulu ke kos, untuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pulang . Sampai rumah jam 11.45an, aku rebahkan tubuhku ke tempat tidur habis capek banget. Sambil menuggu sms dari Dwi, karena aku sudah berjanji akan menjemputnya dan beli gado-gado yang terkenal enak didaerahku. Sekolah Dwi pulangnya lebih siang, habis pakai absent siang.
Dreet,,,,Dreet,,,,Dreet,,,,,,,,
Syukulah Dwi sudah sms, setelah sekian lama aku menunggu sms dari dia…
“ siang sobat aku. Ni aku dah pulang , aku di depan gerbang sekolah.”
Langsung aku balas dengan singkat. “ Tunggu 15 menit, aku sampai!!”
Setelah sampai, aku sama Dwi langsung beli gado-gado yang terkenal enak itu, tapi dibungkus. Diperjalanan pulang, kita ngobrol-ngobrol.
“ Gimana semesterannya kemarin ? Sulit-sulit gak ?” Tanyaku pada Dwi.
“ Lumayan sulit, aku aja duduknya di depan guru jadi gag bisa nyontek teman. Kamu tahu gag Cha aku duduknya sama sapa? Sama saiiank Adi. Jawab Dwi dengan nada penuh kegembiraan..”
“ Lana yang mana, aku pingin tahu? Tanyaku pada Dwi penuh penasaran .
Tiba-tiba Dwi berbicara agak keras di dekat telingaku. Itu Cha Lana, pakai jaket warna hijau.
“ Gag jelas wajahnya Lana karena kita nyepeda. Tapi kelihatanya dia manies….”
“Hmmmt…Iya sudah besok kita nonton bola di lapangan desa kamu. Karena kata Adi, besok Lana maen bola,mau tanding sama anak kelas XI IPA. Tapi aku gag tahu IPA berapa?Sekitar jam 4, besuk kalau mau jemput aku, kamu sms dulu ya Cha”
“ Siptz.Besuk aku jemput dan sebelumnya aku sms dulu. Tapi pulang sekolah, aku jemput kamu, tidak apa-apa khan ?”
“iya tidak apa-apa.” Jawab Dwi.
Setelah sampai dirumah Dwi aku sama Dwi cuci tangan lalu makan gado-gado itu dengan lahap. Rasanya seneng banget bias kumpul lagi. Aku sama Dwi sudah lama tidak membeli gado-gado itu.
“ Enak banget ya gado-gadonya, aku pengen cepet-cepet besuk. Sudah gag sabar ketemu Lana .”
“ Iya, kita sudah lama gag makan gado-gado. Sabar… Besuk kamu juga akan tahu Lana.”
Selesai makan gado-gado, aku sama Dwi ngobrol-ngobrol di teras rumah. Tidak terasa sudah jam 2 lebih. Aku mesti segera pulang, karena aku mesti membersihkan rumah. Ibuku tidak ada dirumah. Ibu pergi selama 2 minggu ke Yogyakarta, itupun bukan untuk bersenang-senang. Tapi ibuku lagi prajabatan , dan selama 2 minggu itu aku menggantikan pekerjaan Ibu kecuali memasak. Aku tidak begitu bisa masak.
“ Dwi, aku mesti pulang, biasa aku mesti membersihkan semua pekerjaan, karena besuk pagi tidak sempat untuk membersihkannya, besuk jam 4.30 aku jemput buat nonton boloa. Sekalian biar ketemu mas Adi… He… He…”
“haiiah…. Kamu bias aja. Ya sudah cepet pulang….
***
Seperti biasa aku bangun jam 5, lalu shalat subuh, mandi dan siap-siap masuk sekolah. Sebelum berangkat sekolah aku membeli sarapan ke rumah tetanggaku. Aku berangkat jam 7, karena hari ini hari ke dua kelas mitting. Sampai sekolah aku langsung ke kelas untuk absent dulu. Setelah absen hanya ngumpul sambil ngobrol bareng temen. Obrolan itu sangat seru. Tapi saiiank mesti berakhir. Karena kita mesti nonton futsal. Hari ini adalah kelas X.2 yang maen. Kelas X.2 adalah kelasku.Aku menton futsal sama teman-teman sekelasku,untuk memberi support.Tidak menyangka,aku nonton futsal sudah lama.Kelasku kalah main futsalnya.Ttapi tidak apa-apa yang penting sudah berpartisipasi.
“ sekarang jam berapa? Tanyaku.”
“ Jam 10.15 emang kenapa? Jawab salah satu temanku.
“ Tidak apa-apa. Aku hanya segera ingin pulang, aku pulang dulu ya..”
“ siip.”
***
Sebelum pulang, aku ke kos dulu untuk mengambil seragam. Setelah sampai di rumah aku istirahat, lalu aku membersihkan rumah sambil menunggu adik dan ayahku. Adik belum pulang dari sekolah sedangkan ayahku belum pulang dari kantor. Aku sudah kangen banget pada ibu karena hampir seminggu tidak ketemu. Aku sekarang bisa merasakan gimana rasanya kalau sudah tidak mempunyai ibu. Betapa sedihnya apabila kehilangan seorang ibu. Sorenya aku langsung ke tempat Dwi. Aku panggil Dwi dari luar.
“ Dwi…..Sudah siap belum ?”
“ iya bentar, masih ganti baju.”
Aku menunggu Dwi di teras rumah, di temani ibu Dwi. Ibunya sangat baik juga asik. Kalau ngobrol itu sudah seperti teman sendiri. Tapi aku tetap berusaha menggunaklan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan ibu Dwi.
“ Berangkat yuk…..!!!!”
“iya, lama banget sich Dwi, ngapain aja ? Pasti dandan yang cantik khan bentar lagi mau ketemu pangeran Adi….He…He…”
Ibu Dwi hnaya tersenyum mendengar ledekanku pada Dwi. Sedangkan Dwi hanya tersipu malu.
“ Bu…Pamit dulu Dwi mau ajak nonton bola.”
“ Iya, hati-hati dijalan, tidak usah kencang-kencang naik sepedanya ! Jawab ibu Dwi dengan bahasa yang halus.”
Aku dan Dwi langsung menuju lapangan , setiba dilapangan aku malah bingung, karena tidak ada orang yang aku kenal. Kalau Dwi sih banyak, khan itu semua anak-anak SMA Dwi . Pertandingan bola pun di mulai. Aku bertanya dalam hatiku:” Yang mana Lana itu? Aku benar-benar penasaran.”
“Cha-cha ngalamunin apa?”
“ tidak ngalamun aku.”
“ Itu lho Lana yang pake baju juga celana hitam dan Lana yang pake baju bernomor 15. Manis kan?”
“ Iya lumayan, seperti yang kamu bilang anaknya tinggi juga pintar bermain bola.”
“ Kamu mau aku kenalin ke dia ?”
“ Aku sich mau, sekalian buat tambah teman. Kayaknya dia baik. Nanti kalau mau ketemuan aku ngajak kamu ya Dwi, Kamu mau khan ?”
Setelah setengah permainan, aku dan Dwi ke terminal. Karena aku dan Dwi sama-sama disuruh membeli lauk untuk makan malam . Sepulang dari terminal aku mengantar Dwi ke rumahnya. Aku tidak mampir ke rumah Dwi. Aku langsung pulang. Malamnya aku bingung mau ngapaen, aku jadi teringat dengan buku diaryku. Sudah lama aku tak mengisinya .
Dear Deary
Hari ini sangat melelahkan, tapi ada senangnya juga. Karena hari ini aku bisa jalan dengan sahabatku. Walaupun tidak lama, selain itu aku juga sudah ketemu sama orang yang membuat penasaran.Dia namanya Lana, kalau dilihat dari orangnya, dia baik, manis, dan juga tinggi. Lana punya hobby bermain bola.aku tidak terlalu berharap pada Lana karena aku belum mengenalnya. Aku juga pengen mengenal Lana buat tambah teman. Hmmmmtmmmmt…..bentar lagi liburan semester tiba, enaknya kemana ya????
Jadi bingung kalau bahas soal liburan,,Diary…..Kamu adalah sahabat yang terpercaya, walaupun kamu hanya sebuah buku aku sangat menyayangimu. Karena setiap aku punya masalah aku selalu cerita padamu dan kamu yang selalu mendengarkan ceritaku.Entah cerita bahagia maupun sedih.
***
Semenjak aku mengetahui Lana, Dwi, dan Adi berusaha mendekatkan aku dengan Lana. Adi dan Dwi begitu semangat, karena mereka semua ingin kita bisa main bersama. Hari itu adalah hari Rabu, seperti biasa aku berangkat dari rumah jam 07.00 wib. Aku duduk didekat jendela, sambil menikmati suasana pagi ini sangat cerah, mentari mengeluarkan kilau sinarnya membut hari ini semakin indah. Ya,,,, Allah sungguh agungnya kebesaranmu. Tiada yang bisa membuat hari ini semakin indah, kecuali diriMu. Terima kasih ya Allah engkau masih memberikan izin aku untuk menghirup udara pagi ini. Lamunan hilang ketika terasa getaran didalam saku. Ternyata ada sms dari Dwi. Langsung aku buka sms dari Dwi.
“ Pagi sahabatku,,,,,,Ini nomerbya Lana 085726xxxxxx “
Aku coba untuk miskol nomer itu, ternyata nyambung. Aku pun mencoba memberanikan diri untuk sms.
“apa bener ini nomor hp Lana ?”
“ iya,,,, benar. Maaf ini cp ?”
Lewat sms itu kita banyak cerita banyak, walupun Lana belum tahu aku. Tentang acara sekolah, juga semesteran kemarin. Smssan aku dan Lana berakhir karena aku pusing kalu lama-lama ngetik sms. Sesampai disekolah seperti biasa aku bergabung dengan teman-temanku . Ya…saling cerita, juga curhat tentang pengalaman. Ceritanya terputus karena aku dan teman-temanku akan nonton futsal juga estafed kelereng. Tidak terasa sudah pukul 11.00, aku dan teman-temanku pulang. Tapi beda arah.Aku pulang sendirian, dibus aku tidur sampai 3 terminal bus terlewati. Aku terbangun ditengah-tengah perjalanan . Sesampai rumah aku ganti baju, cuci tangan lalu makan .Sambil smsan dengan Lana, semenjak dikasih nomer Dwi aku dan Lana sering smsan. Karena Lana penasaran dia mengajak aku ketemu
***


Aku dan Lana bertemu didekat lapangan, Aku mengajak Dwi menuju lapangan, yaitu ditempat aku tahu Lana pertama kali . Begitupun Lana mengajak temannya.Disitu Lana bisa tahu Aku. Setelah pertemuan itu aku Aku dengan Lana semakin dekat. Kita jadi sering ketemu, kita ketemuan sewaktu aku menjemput Dwi. Hari Jumat, aku jemput Dwi disekolah. Sebelumnya aku menunggu sms dari Dwi, setelah aku mendapat sms dari Dwi, aku langsung menuju ke sekolahan Dwi. Dwi bilang menungguku di depan SMA. Tetapi sampai disana tidak ada, wajahku panik juga bingung. Mana tidak ada orang yang aku kenal. Ada cowok disitu, aku beranikan diri untuk bertanya, kalu dilihat dia anak kelas XII.
“ Maaf Kak mau Tanya anak kelas X.5 sudah pulang belum ?”
“ Aku tidak tahu mbak, sebentar aku liat dulu kelasnya, jawab cowok itu.”
Aku pun menunggu sekitar 5 menit, akhirnya cowok itu datang. Dia memberi tahu bahwa kelasnya kosong dan pastinya sudah pulang semua. Aku mengucapkan terima kasih kepada cowok itu, karena dia sudah membantuku mencari Dwi. Aku bingung mesti kemana mencari Dwi dimana, apalagi tidak ada pulsa untuk sms dia. Aku duduk di halaman sekolah Dwi, sambil melihat hp ku kalau ada sms dari Dwi. Sekitar 10 menit aku menungunya. Adi dan Lana menghampiriku dengan sepeda vespanya.
Ada apa kesini ?” Tanya Lana
“ Jemput Dwi, tapi malahan Dia tidak ada, Huft.”
“ Iya,,,,, Jawabku.”
Aku tinggal sama Lana di halaman sekolah, karena Adi baru mencari Dwi ke kelasnya. Aku dengan Lana malahan cerita tentang sekolah, juga kesibukan kita.
“ Tahu tidak, tadi itu Dwi sms aku dan bilang kalau aku suruh jemput di gerbang, tapi sampai disini malahan tidak ada. Sebel banget khan ?”
“ Lana hanya tersenyum mendengar ocehan karena kekesalanku pada Dwi.”
“Kalian tunggu sini aja,aku coba cari ke kantin!Perintah Adi.”
Adi lumayan lama juga mencari Dwi, jadi aku bisa cerita lama dengan Lana. Aku seneng banget bisa dekat dengan Lana. Ternyata seru, walaupun kalau lewat sms dia jutek. Baru kali ini aku melihat Lana kelihatan lebih ganteng, yaitu ketika Lana memakai baju pramuka, ujarku dalam hati.
“ Cha,,,,kenapa diam ?”
“ Iya,,,maaf.”
“ Ngalamunin iya, emangnya ngalamunin apa ?”
“ Nggak kok.”
Tidak lama kemudian Adi datang. Hasilnya nol, yaitu Adi tidak ketemu Dwi. Lalu ada sms Dwi. Tenyata Dwi sudah ada ditempat menunggu angkutan. Aku, Lana, dan Adi langsung menuju ke tempat itu.
“ Pulang yuk…ajakku pada Dwi !”
“ Iya…maaf Cha tadi Aku sudah jalan kesini. Karena disekolah tidak ada temannya, aku tadi bareng temanku.”
“ Tidak apa-apa, untung ada Adi juga Lana.”
Aku, Dwi, Lana, dan Adi pulang bersama karena Lana dan Adi ingin ketempat Dwi. Dirumah Dwi sekitar 1 jam lebih, kita cerita-cerita tentang semesteran kemarin.
“ Sudah jam 11 lho, kalian tidak sholat Jumat ? Khan wajib ? Tanya Dwi…
“ iya.. ini juga shalat Jum’at, di masjid dekatnya Alfi. Tidak jauh dari sini. Apalagi tadi anak-anak pada ngumpul.”
“ siipz..Ya sudah kita pulang sekarang .”
Iya, walaupun hati ini rasanya masih kangen. Aku dan Dwi mengantarkan Lana dan Adi sampai depan rumah. Setelah Lana dan Adi pulang. Akupun juga pulang.
Dear deary
Hari ini aku senang banget. Aku ketemu sama orang yang aku kangenin. Apa mungkin itu cinta atau kagum ? Dia begitu manies. Apalagi Dia anaknya tinggi juga punya hobby bermain bola.hmmmt,,,Apa mungkin Aku bisa memilikinya????haddehh…Cuma mimpi mungkin…
Berteman mungkin lebih baikk…Toh…juga baru kenal.Kapand yag bisa liad dia main bola age???
***


Hari Sabtu adalah hari penerimaan raport. Aku bangun pagi, Aku membereskan semua pekerjaan rumah. Kecuali memasak, jam 7 kurang Aku mengantarkan adek untuk pergi ke sekolah. Aku langsung pulang setelah mengantarkan adek. Jam 8 lebih aku dan Ayah berangkat menuju sekolah adek, yaitu untuk menmgambil raport adek. Disana aku bertemu dengan guru-guru SMP juga teman-teman SMP. Selesai mengambil raport adek, Aku langsung menuju sekolahku yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Itupun juga untuk mengambil raport.
***
Liburan semester pun tiba. Aku dengan adek hanya pergi ke rumah nenek dan main-main ke rumah teman yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Satu minggu lebih aku Aku tidak ketemu Lana juga smsan. Selain itu aku juga lama tidak ketempat Dwi. Tapi apadaya, Aku hanya bisa cerita tentang kelu kesahku pada sahabatku. Liburan kali ini sangat menyenangkan. Waktu itu ketika aku libuian di tempat saudara. Aku cerita pada sepupuku tentang semua itu. Tapi Aku tidak percaya karena hanya lewat sms.
“kalau mbak emang saying lebih baik diterima dari pada nyesel,”
“ Iya,,dek tetapi Aku tidak percaya karena hanya lewat sms. jawabKu.”
“ lagi pula Lana ganteng, apalagi pemain bola.Jawab sepupuku.”
Aku dan lana ketemuan di halaman depan sekolah. Aku dan Dwi menuju halaman sekolah, tetapi Lana tidak ada. Akhirnya Aku mencari Lana di lapangan basket, tidak tahunya Dia baru main futsal dengan teman-temannya. Padahal Lana menyuruhku ke sekolah jam 8.30, malahan suruh menunggu Dia bermain futsal. Jam 9.30 futsalnya sudah selesai, Lana lalu ganti baju. Setelah itu Lana bicara langsung padaKu.Hari itu Aku sangat bahagia. Tapi aku sangat kasihan pada sahabatku karena hubungan Dia dengan Adi baru ada masalah. Aku cerita pada Lana, Aku dan Lana meninggalkan Dwi diparkiran atas. Tetapi Dwi tidak sendirian, Dwi ditemani temannya Lana. Aku dan Lana ketempat Adi, Aku dan Lana bermaksud membantu mereka ketemu, agar masalah cepat selesai. Aku dan Lana berhutang budi pada mereka, karena berkat mereka Aku dan Lana bisa kenal juga jadian.
“ Adi,,, Kamu menyusul Aku sama lana ke sekolah ya…!”
“ Aku masih perbaiki vespaKU, jawab Adi.”
“ Kamu di tuggu Dwi di sekolah, kamu ke sekolah ya !”
“iya,, tetapi Aku perbaiki vespaku dulu.Jawab Adi.”
Aku dan Lana berpamitan pada Adi untuk pulang. Aku dan Lana kembali menuju sekolah.
“ Dwi sebenarnya kamu ada masalah apa dengan Adi ? tanyaku.”
“ Aku sendiri tidak tahu jam erapa, Dia masih perbaiki sepeda vespanya.”


“ Iya,, jawab Dwi.”
Aku, Dwi, Lana dan juga teman-teman Lana cerita-cerita, juga saling bercanda. Mereka sangat seru juga tidak sombong. Aku juga merasa nyaman didekat mereka. Mereka baik padaKu, walaupun baru mengenalKu. Dari Lana aku mendapat teman-teman baru, yang karateristiknya sangat berbeda-beda. Tidak lama kemudian Adi dating.. Sepertinya Adi baru ada masalah dengan Dwi. Aku dan Lana langsung mengingatkan Dwi ke dekat perpustakaan.
“ Adi…Sebenarnya ada masalah apa ? Tanya Lana.
Adi  hanya menggelengkan kepala dengan wajah yang tidak untuk dipandang.
“ Cha…Giman ? bisik Lana ditelinga KU.
Adi meninggalkan Dwi.
“ Dwi…sabar iya mungkin Adi lagi emosi dan sikap Dia jangan dimasukin pada hati,Ok!”
“Iya..Aku khan berusaha sabar Cha…jawab Dwi.”
“ Air matanya dihapus ya..”
“iya,,,,jawab Dwi dengan nada yang lesu
Semenjak ada masalah yang tidak jelas itu, Dwimulaijauh dari Adi, tetapi tidak putus sampai sekarang.Padahal hari itu Aku dan Lana lagi senang-enangnya. Aku yakin Dwi bisa jalani semua itu.

Dear Diary
Hari ini aku sebenarnya senang banget, Aku bias dekat dengan Lana, dan juga hari ini Aku sudah jadian sama Lana.
Tapi Aku juga sedih, karena Aku kasihan pada sahabatKu.
Dia baru ada masalah dengan Adi .Apalagi Dia tadi meneteskan Air mata.Aku jadi tidak tega melihatnya.
Perjalanan cinta yang sangat banyak rintangan, mungkin sahabatKu belum temukan cita sejati.
Aku yakin cinta sejati itu ada.
Tapi persahabatan itu lebih penting dari pada cinta.
Tidak ada mantan teman, adanya mantan pacar.
***

Semakin bertambah hari hubungan Aku dengan Lana semakin dekat. Kita sering maen barreng, itupun kita main di sekolahan Lana.Menunggu Lana futsal juga menunggu Dwi basket. Tidak menyangka hubunganku dengan Lana sudah 1 bulan. Aku juga ingat tanggal 30 Januari, Lana ulang tahun yang ke- 17. Aku membelikan kado untuk Lana.Aku hanya membelikan Lana baju, sebenarrnya Dwi tidak setuju Aku membelikan Lana baju, Adik keponakan Aku mempunyai pendapat yang sama, tapi sudah terrlanjur
Tanggal 30 Januari bertepatan hari Jumat, Aku sebenarnya mau pulang tapi nanggung. Maklum aja Aku anak kost. Aku memberi ucapan lewat sms, itupun aku memberikan ucapan sudah jam 5 pagi, padahal rencana jam 00.00. Tapi meleset dari rencana.
Waktu telah membawa langkahMu ke sesuatu masa yang baru
Sesuatu yang indah terrukir dalam duniaMu
Bendera kedewasaan di atas megahnya langit biru
Seiring do’a ingin Aku ucapkan HAPPY BRITHDAY
Semoga keindahan dan kesuksesan senantiasa mengiri harri-harimu
Aku hanya berharap Kau bias melalui dengan senyum termanisMu
Janganlah membuat orang berhenti membanggakanMU
Jadilah yang terbaik, termanis, dan terindah
Aku ucapkan happy birthday
Semoga panjang umur dan selalu sehat
pastinya tambah pinter juga ganteng
Lana pun membalas sms aku. Kamu tidak perlu pulang, lagi pula besuk sudah hari Sabtu.
***

Hari Sabtu pun tiba, aku pulang dari sekolahlau shalat dan mempersiapkan barang-barang yang akan aku bawa pulang. Aku pulang bersama-sama teman kost. Aku ingin segera sampai rumah, karena ingin bertemu dengan Lana, untuk memberikan kado. Walaupun sudah terlambat sehari.Sampai rumah langsung persiapan untuk ketemu Lana.Aku dan Dwi pergi ke toko untuk membelikan Lana kue. Diperjalanan aku bertemu dengan Lana.Padahal Dia sudah aku suruh berhenti, tetapi setelah aku keluar dari toko Lana sudah tidak ada.
Akhirnya Aku dan Dwi kerumah Lana yaitu untuk mengantarkan kado, tetapi kita hanya dijalan dekat rumah Lana.Aku mengirim sms kepada temannya Lana, tapi hpnya Lana tidak aktif.Sekitar 15 menit aku menunggu teman Lana,  tetapi tidak datang-datang.Aku dan Dwi meninggalkan tempat itu dan memutuskan pergi ketempat biasa sewaktu kita SMP dulu.Sebenarnya Aku berniat untuk menitipkan kado itu pada teman Lana. Teman Lana memberikan saran padaku lebih baik kado itu aku berikan pada Lana sendiri.
Sepulang dari tempat itu entah apa yang ada difikiran aku, sampai-sampai aku tidak konsentrasi pada jalan.Aku kecelakaan dengan Dwi.Luka Dwi lebih parah daripada Aku, selain kita sama-sama tidak pake helm.Lampu sepeda motor pecah. Kuenya dan kado juga rusak, selain itu Aku dan Dwi banyak luka pada tangan dan kaki, Dwi sampai 1 minggu tidak bisa makan.Aku merasa bersalah, karena semua itu gara-gara Aku. Aku harus melibatkan sahabatku pada kecelakaan ini.
Sampai rumah aku dimarahi bapak juga ibu. Aku benar-benar menyesal, padahal sebelumnya ibu sudah mengingatkan aku, tetapi tidak Aku hiraukan. Dwi menutupi kecelakaan itu begitupun Aku. Dwi bilang pada ibunya kalau jatuh ketika basket, sedangkan Aku bilang sewaktu jatuh hanya sendiri.Malam ini benar-benar-benar bingung,Aku meluapkan penyesalan itu pada buku diary yang selalu setia mendengarkan ceritaku.

Dear deary
Hari ini aku benar-benar sial…..sial banget buat Aku.Huft….Pingin nangis.Aku kecelakaan dan membuat luka sahabatku.Aku benar-benar menyesal, Aku juga menyesal menghiraukan perkataan ibuku. Sebenarnya Aku hanya ingin mengantarkan kado buat Lana. Tetapi Lana pergi meninggalkanku.Padahal aku sudah menyuruhnya untuk menunggu. Aku benar-benar kecewa, fikiranku benar-benar kacau.Tanggal 31 januari 2009 benar-benar sial…pokoknya sial….sial banget..huft..huft..

Ya ,,,,,,, Allah
Maafkan kesalahanku yang telah menghiraukan perkataan
Ibuku…….( ^_^ ),,,hu……..hu…hu…….
Dan juga melibatkan sahabatku…
Padahal semua itu Aku lakukan buat Lana. Lana kenapa kamu berubah padaku ? Aku punya salah apa ? Apa karena waktu ulang tahun Aku tidak pulang ? Aku bertanya pada diriku sendiri.
***
Minggu ini membantui membersihkan rumah. Aku membersihkan rumah bersama adikKu.Karena ibuKu pergi kuliah.FikirranKu benar-benar kacau. Stelah pekerjaanKU selesai, Akupun mandi. Tidak lam akemudian adek keponakanKu datang juga bulekKu.Mereka beniat hanya bermain ke rumahKu, karena sudah lama tidak main kesini.
“ cha…kaki kamu kenapa ? Tanya Bulekku”
“ kemarin kecelakaan bulek, di dekat tempatku berkumpul dengan teman-temanku. jawabku
“ Makanaya lain kali hati-hati “
“ iya….bulek….
Mereka terkejut ketika Aku kecelakaan. Aku bercanda-canda dengan adek keponakanku.Apalagi adik keponakan Aku itu cowok.Aku jadi teringat dengan Lana.
Aku langsung menelepon Lana dan menyuruhnya untuk ke tempat Dwi mengambil kado pemberianku. Walaupun sudah rusak karena kecelakaan kemarin.Akupun sms Lana:
“ Maaf Lana mungkin hubungan ini kita akhiri saja.”
Lana tidak membalas sms dariku.Dia langsung ketempat Dwi untuk mengambil kado dariku juga kuenya.Tapi sayang kuenya rusak. Lana cerita semua pada Dwi.Lana sempat menangis dihadapan sahabatku.Dwi bingung, dia menyuruh Aku untuk menelepon Dwi. Akupun langsung menelepon Dwi, Dwi memarahiKu karena ku putusin Lana.
“ Cha…..kamu tidak kasihan Lana ? Aku bingung dia nangis, kamu masih sayang khan ?
“ Ya sudah Aku aku akan bicara sama Lana.”
Dwi memberikan hpnya pada Lana.Tetapi Lana hanya diam. Dia bicara saja tidak sampai.Hpnya langsung diberikan pada Dwi.“  Dwi….Kuenya sudah kamu kasih pada Lana, walaupun rusak ? tanyaku.”
“ Sudah Cha….Sudahku kasih plastik juga. Lana akan ke situ bentar lagi.”
“ Bilang kepada Lana….Aku tidak jadi putusin Lana .”
“ iya…..”
Hpnya langsung Aku matikan. Aku tidak enak dengan keponakanKu. Tidak begitu lama, Lana datang. Dia suruh Aku masuk.Lana hanya terdiam.Aku memulai untuk berbicara duluan.
“ Lana maafkan Aku, Aku tidak bermaksud untuk mutusin kamu.Lana kamu mau maafin Aku tidak ?
“ Tapi kenapa Cha….tadi kamu bilang kayak gitu ? Tanya Lana.”
Aku memegang tangan Lana.Lana maafin Aku.Aku janji tidak akan meninggalkan juga putusin kamu.Lana langsung melepaskan tanganku.Mungkin dia masih marah.Dia juga sempat meneteskan air mata begitupun Aku. Lana jelasin semuanya kepadaku.
Semenjak itu hubunganku dengan Lana semakin memburuk.Dia jarang memberi kabar,hampir tidak pernah.Aku digantungkan sama Lana sekitar dua bulan.Aku mencoba bersabar dan bertahan.Hingga suatu ketika,Lana memutus diriku.Cinta memang tidak harus memiliki.Dan ini adalah jalan terbaik untuk diriku dan Lana.


Selesai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar